Tes Cepat Tes Diagnostik untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Meningkatkan Hasil Belajar Murid Sekolah Dasar di Daerah Terpencil Indonesia RINGKASAN Keterlibatan orang tua dalam pendidikan sangatlah penting, namun banyak orang tua dan anggota masyarakat yang tidak menyadari adanya krisis pembelajaran di Indonesia. Survei tahun 2016 yang dilakukan oleh Bank Dunia di daerah terpencil Indonesia menemukan bahwa 83 persen orang tua merasa puas dengan pendidikan anak-anak mereka, padahal prestasi sebagian besar murid berada dua tingkat di bawah kelas mereka saat ini (Bank Dunia, 2019). Tes Cepat dikembangkan dengan semangat penilaian yang dilakukan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan dengan memberikan mereka akses informasi pembelajaran yang mudah dipahami dan dapat dipantau secara berkala. Memberdayakan masyarakat dengan informasi tersebut memungkinkan mereka untuk menuntut, maupun bekerja sama dengan para guru dan pemangku kepentingan lainnya, untuk peningkatan kualitas pendidikan bagi anak-anak mereka. Tes Cepat adalah Instrumen penilaian pembelajaran murid adaptif, yang dapat dilakukan oleh orang tua dan anggota masyarakat sebagai sarana low-stake yang dapat digunakan kapan saja untuk mengukur kemampuan murid. Hasil setiap murid dipetakan terhadap standar kurikulum dan disajikan dalam grafik sederhana agar hasil pembelajaran dapat dipahami oleh masyarakat. Siapa dan apa Bagaimana yang dinilai Tes ini diberikan Tes Cepat dapat oleh Tes Cepat? kepada murid kelas 1 sampai digunakan? Hasil tes memungkinkan pemangku kepentingan dengan kelas 6. Enam murid dipilih secara acak pendidikan untuk membandingkan hasil pembelajaran dari setiap kelas. Jadi masing-masing sekolah di setiap jenjang kelas sekolah dasar dengan standar mengetes sebanyak 36 murid. Tes ini merupakan kurikulum nasional. Dalam KIAT Guru, hasil tes menjadi versi sederhana Penilaian Hasil Belajar Murid atau dasar tindak lanjut bersama antara guru, orang Student Learning Assesment (SLA) KIAT Guru yang tua, masyarakat, dan pemangku kepentingan untuk bertujuan mengukur kemampuan dasar membaca mendukung pembelajaran di sekolah dan di rumah. dan matematika murid sekolah dasar. Bagaimana Tes Cepat dikelola? Tes Cepat pada awalnya dikembangkan dalam bentuk kertas dan pensil pada tahun 2016. Mulai tahun 2019, tes ini dikembangkan dalam bentuk aplikasi ponsel berbasis android untuk melancarkan pelaksanaan, penilaian hasil, dan pengelolaan data (Gambar 1). Aplikasi ini telah digunakan di 410 sekolah dasar di lokasi sangat terpencil. Kedua bentuk Tes Cepat dapat digunakan oleh masyarakat publik. Tes Cepat Kertas maupun Digital memiliki prasyarat yang harus dipertimbangkan untuk membantu pemilihan bentuk tes yang paling sesuai berdasarkan ketersediaan sumber Gambar 1. Format kertas Tes Cepat telah didigitalisasi menjadi Aplikasi Ponsel Berbasis Android daya manusia dan infrastruktur fisik di lokasi sasaran. Tes Cepat Digital lebih mudah bagi mereka yang terbiasa menggunakan telepon seluler pintar, dan membutuhkan konektivitas internet yang memadai untuk mengunduh tes serta perangkat seluler yang dapat digunakan untuk melaksanakan tes. Bagaimana hasil Tes Cepat dinilai? Pertanyaan tersulit yang dapat dijawab oleh murid menandai tingkat kelas sesuai kemampuan mereka. Hasil tes murid dipetakan ke dalam peta visual (Gambar 2) yang menunjukkan di mana mereka berada dalam rangkaian standar pembelajaran. Jika seorang murid ditandai memiliki kemampuan sesuai Siapa yang dapat dengan tingkat kelas mereka, mereka akan diletakkan di kotak hijau di baris kelas yang sesuai. Sebaliknya, melakukan Tes Cepat? murid yang ditandai memiliki kemampuan di bawah tingkat kelasnya akan diletakkan di sebelah kiri kotak hijau, secara khusus di kotak tingkat kelas di mana Orang tua, anggota masyarakat, kemampuan mereka berada saat ini. Murid yang dan siapa saja yang memiliki tidak dapat membaca huruf dan/atau angka sama kemampuan dasar dalam sekali akan diletakkan di kotak merah. membaca dan menulis, dan dapat menggunakan ponsel berbasis Android untuk versi digital, Gambar 2. Peta Kompetensi dari hasil Tes Cepat mampu mengadministrasikan Tes BAHASA INDONESIA Cepat. Di KIAT Guru, guru tidak dilibatkan dalam pelaksanaan BMH/ Tes Cepat untuk memastikan KELAS BMKD KD 1 KD 2 KD 3 KD 4 KD 5 KD 6 SAMPEL BMA objektivitas pelaksanaan tes. Walaupun demikian, guru ikut 1 2 1 1 2 0 0 0 0 6 mendiseminasikan hasil tes 2 1 1 1 3 0 0 0 0 6 bersama dengan orang tua dalam pertemuan tingkat 3 0 0 1 0 3 0 0 0 4 desa. Di masa mendatang, 4 0 0 0 2 2 1 1 0 6 Tes Cepat diharapkan juga dapat digunakan oleh 5 0 1 0 0 2 0 2 0 5 guru untuk melakukan penilaian 6 0 0 0 0 0 1 1 4 6 formatif secara berkala terhadap proses pembelajaran murid Keterangan: guna menyesuaikan kecepatan 1. BMA: Belum Mengenal Angka 3. BMKD: Belum Mencapai Kemampuan Dasar 2. BMH: Belum Mengenal Huruf 4. KD: Kemampuan Dasar pengajaran dalam kelas. Mengapa dan bagaimana tes ini bersifat adaptif? Tes Cepat dirancang agar dapat diimplementasikan dalam waktu yang cepat dan sesuai dengan rentang perhatian murid. Tes adaptif memberikan tingkat kesulitan soal sesuai dengan kemampuan murid. Setiap murid mulai dengan soal pertanyaan sesuai tingkat kelas mereka saat ini. Jawaban yang benar akan memunculkan pertanyaan yang lebih sulit, sedangkan jawaban yang salah memunculkan pertanyaan yang lebih mudah. Tes berlangsung sesuai dengan kemampuan murid dan diakhiri dengan pertanyaan tersulit yang dapat diselesaikan murid. Pendekatan ini menghindarkan murid dari intimidasi dan memungkinkan mereka untuk menunjukkan kemampuan diri sesuai dengan yang sebenarnya. Bagaimana Tes Cepat Gambar 3. Langkah-langkah dalam Pelatihan, Pelaksanaan, dan Penyebaran Hasil Tes Cepat diimplementasikan? Tes Cepat diimplementasikan berdasarkan 1 2 3 4 5 6 serangkaian langkah dan pedoman dalam Pelatihan Pelatihan Lokasi, Pelaksanaan Penilaian Diseminasi pelatihan, pelaksanaan, pengelolaan, dan para anggota waktu, adaptif tes tes tindak lanjut dari hasil tes. pelatih masyarakat sampel Gambar 3 menguraikan langkah-langkah untuk memastikan penerapan Tes Cepat yang berkualitas, termasuk penggunaan hasilnya untuk menyepakati tindak lanjut dukungan belajar untuk murid di rumah Pelatihan Pelaksanaan Tindak lanjut dari hasil dan di sekolah. Tes Cepat telah dilaksanakan oleh 839 anggota masyarakat dan 5.967 orang tua murid di 410 sekolah dasar di desa terpencil di lima kabupaten tertinggal di Indonesia. Ringkasan ini adalah produk dari Social Sustainability and Inclusion Global Practice, Bank Dunia Indonesia, sebagai bagian dari KIAT Guru Indonesia: Uji Coba Meningkatkan Kinerja dan Akuntabilitas Guru. Dewi Susanti memimpin tim KIAT Guru. Sharon Kanthy Lumbanraja dan Indah Ayu Prameswari menulis makalah teknis dan ringkasan ini. Dinda Putri Hapsari, Fazlania Zain dan Purwa Rahmanto memproduksi publikasi tersebut. Penyelenggaraan studi ini didukung oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) melalui the Local Solutions to Poverty dan USAID’s Local Solutions to Development Trust Funds. Temuan, interpretasi, dan kesimpulan yang diungkapkan dalam produk ini tidak mencerminkan pandangan Direktur Eksekutif Bank Dunia atau pemerintah yang diwakili. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: dsusanti@worldbank.org.