INDONESIA ECONOMIC PROSPECTS IEP Mewujudkan Potensi Bisnis Indonesia Ringkasan Eksekutif Juni 2024 Prospek Ekonomi Indonesia Juni 2024 Rin g kasan E ks e ku ti f I. Perkembangan Ekonomi Terkini Pertumbuhan PDB sebesar 5,1 persen pada Triwulan sejalan dengan bertambahnya bantuan sosial untuk 1 (Tw1)-2024 tetap tangguh dan melampaui memitigasi dampak El-Nino terhadap harga pangan. pertumbuhan rata-rata negara berpenghasilan Tekanan subsidi energi kembali muncul di tengah menengah. Konsumsi swasta mencapai 57 persen ketegangan geopolitik dan depresiasi mata uang. dari pertumbuhan PDB, mencerminkan kepercayaan Meningkatnya tekanan belanja dan bertambahnya konsumen yang didukung oleh turunnya inflasi pembayaran bunga dapat mengesampingkan belanja produk non-pangan, kenaikan upah pegawai negeri prioritas dan pro-pertumbuhan, seperti investasi sipil, dan kinerja jasa konsumen yang baik. Konsumsi publik. Utang publik tercatat turun yakni 39 persen dari publik kembali menguat pada Tw1-2024 didorong PDB, di mana 72 persen merupakan stok utang dalam oleh belanja pemilu dan belanja sosial. Penguatan mata uang domestik dan 88 persen akan jatuh tempo ini melampaui kontribusi negatif ekspor netto akibat dalam kurun lebih dari setahun, sehingga mengurangi lemahnya permintaan global serta turunnya harga risiko mata uang dan rollover. komoditas yang mengurangi pendapatan ekspor. Bank Indonesia menerapkan kebijakan “suku bunga Inflasi kembali meningkat di 2024, setelah sempat tinggi dengan kelonggaran makroprudensial” untuk turun di sepanjang 2023, akibat tekanan harga menyeimbangkan upaya stabilitas mata uang dan pangan. Inflasi utama (headline inflation) naik menjadi ekonomi makro. Pada bulan April 2024, BI menaikkan 2,8 persen yoy (year-on-year) pada bulan Mei namun suku bunga kebijakannya sebesar 25 bps, menjadi 6,25 tetap berada dalam target 2,5±1 persen Bank Indonesia. persen—tertinggi sejak tahun 2016. Kenaikan suku Iklim yang buruk menyebabkan turunnya panen bunga ini terjadi akibat penundaan penurunan suku padi domestik dan berpengaruh pada harga pangan bunga kebijakan di negara maju memicu arus keluar secara umum. Pemerintah meningkatkan upaya untuk portofolio dan investasi lain secara signifikan, yang meredam laju inflasi dengan menambah kuota impor menyebabkan tekanan terhadap mata uang di banyak beras tahun 2024 menjadi 4,1 juta ton (naik dari 3,1 negara berkembang, termasuk Indonesia. Situasi ini juta ton di tahun 2023) dan memperpanjang program dibebani oleh meningkatnya permintaan domestik bantuan beras hingga bulan Juni. Kebijakan stabilisasi akan mata uang asing. Untuk menyeimbangkan harga yakni harga eceran tertinggi beras yang dampak terhadap perekonomian, BI menggunakan diterapkan oleh Badan Pangan Nasional berimplikasi insentif makroprudensial untuk mendukung di luar harapan sehingga sempat mempengaruhi pertumbuhan kredit. Termasuk memperluas cakupan kurangnya pasokan. Sementara itu, subsidi BBM diskon Rasio Cadangan wajib (Reserve Requirement mampu menstabilkan tarif angkutan dan menurunkan Ratio-RRR) untuk sektor-sektor spesifik. Insentif inflasi jasa publik menjadi 1,0 persen yoy. likuiditas ini diperkirakan mampu meningkatkan kredit sektor swasta sebesar tambahan 1,6 persen pada akhir Kebijakan fiskal (fiscal stance) membaik di tengah tahun 2024. meningkatnya belanja sosial dan menurunnya keuntungan dari kenaikan harga komoditas. Ke depan, perekonomian diharapkan mampu Surplus APBN tercatat sebesar 0,1 persen dari PDB bertumpu pada peningkatan konsumsi publik dan pada Tw1-24. Penerimaan turun sebesar 4,2 persen investasi di tengah tantangan melemahnya nilai yoy akibat berkurangnya keuntungan dari kenaikan tukar perdagangan. Pertumbuhan PDB diproyeksi harga komoditas dan melambatnya kegiatan ekonomi. mencapai rata-rata 5,1 persen pada periode 2024- Tantangan efisiensi pajak telah mengurangi penerimaan 26. Konsumsi akan terus mendorong pertumbuhan, dari kenaikan tarif PPN. Sementara itu, belanja naik 18 didukung oleh peningkatan konsumsi publik seiring persen dari peningkatan belanja pegawai dan barang berjalannya program belanja sosial baru dari 1 Mewujudkan Prospek Potensi Ekonomi Bisnis Indonesia Indonesia Juni 2024 pemerintahan mendatang. Inflasi utama diharapkan Dalam konteks ini, reformasi untuk mendorong tetap stabil sebesar rata-rata 3 persen pada tahun mobilisasi penerimaan domestik tetap menjadi 2024 dan 2,9 persen setelahnya, dan berada dalam prioritas utama. Pelaksanaan Undang-Undang kisaran target BI, di tengah tekanan harga pangan Harmonisasi Peraturan Perpajakan akan mendukung dan energi. Dengan meningkatnya belanja sosial upaya ini. Namun, adanya kesenjangan pajak yang dan investasi publik, defisit fiskal diperkirakan akan mencapai 6 persen dari PDB, mengisyaratkan reformasi meningkat namun tetap dalam batas 3 persen dari tambahan perlu dilakukan untuk memperluas basis PDB. Posisi eksternal akan masih dihadapi tantangan pajak, meningkatkan kepatuhan, dan mengurangi dari lambatnya pemulihan perdagangan global sebaran sektor informal dunia usaha. Termasuk dengan dan tekanan pembiayaan. Defisit transaksi berjalan menurunkan ambang batas pajak, menghapuskan diproyeksi akan melebar secara bertahap dan pembebasan pajak yang tidak bermanfaat bagi rakyat mencapai 1,6 persen dari PDB pada tahun 2026, seiring miskin, dan memperbaiki mekanisme audit untuk penurunan harga komoditas dan ketidakpastian meningkatkan kepatuhan. Dalam jangka menengah, global yang menghambat ekspor. Prospek ekonomi penerimaan pajak juga dapat diperbaiki melalui menghadapi berbagai risiko perlambatan. Suku bunga pemanfaatan data pihak ketiga yang membantu yang tinggi dapat membebani biaya pinjaman dan memantau dan memverifikasi penghasilan/ memperketat akses ke pembiayaan eksternal, dan pendapatan. Selain kebutuhan untuk meningkatkan meningkatkan biaya layanan utang publik. Guncangan penerimaan, memperbaiki kualitas belanja juga eksternal seperti potensi intensifikasi konflik bersenjata berperan penting, terutama untuk perlindungan sosial, atau ketidakpastian geopolitik dapat menyebabkan kesehatan, dan peningkatan modal manusia. Hal ini nilai tukar perdagangan turun lebih tajam daripada dapat dilakukan dengan merealokasi sumber daya yang diperkirakan, sehingga pendapatan menjadi dari program dan subsidi yang kurang efektif, seperti lebih rendah dan posisi fiskal menjadi lebih ketat. subsidi energi, kepada program perlindungan sosial yang melayani seluruh penduduk Indonesia sepanjang Paket rencana belanja sosial pada program siklus kehidupannya. Sistem asuransi kesehatan pembangunan lima tahun ke depan berpotensi nasional juga dapat ditingkatkan. memperbaiki pembentukan modal manusia dalam kerangka fiskal yang berkelanjutan. Implementasi Selain tantangan siklus jangka pendek dan bertahap program-program tersebut yang menengah, ada empat tantangan struktural disertai dengan reformasi perpajakan, yang dapat pertumbuhan yang patut lebih diperhatikan. menghasilkan tambahan penerimaan tahunan sebesar Selain menjaga fundamental ekonomi makro 1-1,5 persen dari PDB, akan membantu pemerintah dalam lingkungan global yang semakin kompleks, mematuhi aturan fiskal yang berlaku. Aturan fiskal ini penanganan keempat kendala struktural tersebut akan telah mendukung pengembangan kerangka kebijakan memperkuat hasil pembangunan pada dua dekade ekonomi makro yang transparan dan kredibel. terakhir serta memastikan pertumbuhan mendatang akan lebih cepat dan lebih inklusif. Kerangka kebijakan ekonomi makro yang penuh kehati-hatian dan konsisten telah menjadi landasan Pertama, konsentrasi manufaktur yang semakin keberhasilan kinerja perekonomian Indonesia. Hal meningkat menimbulkan tantangan daya saing. ini diakui oleh pasar. Misalnya, credit default swap Peningkatan pangsa makanan dan minuman yang rate dan spread indeks obligasi pasar berkembang disertai dengan ekspansi beberapa industri berbasis JP-Morgan (JP-Morgan Emerging Market Bond komoditas telah mempersempit basis pertumbuhan Index-EMBI) untuk Indonesia terus menurun sejak ekonomi dan mengurangi diversifikasi di sektor pandemi dan lebih rendah daripada beberapa negara manufaktur. Hal ini dapat menjadi sumber meningkatnya pembanding. Lembaga pemeringkat kredit juga telah kerentanan terhadap kemerosotan sektoral (sectoral mempertahankan peringkat layak investasi untuk kredit downturns) dan gejolak harga komoditas. Ekspansi negara (sovereign credit), termasuk prospek stabil. yang menonjol dari industri logam dasar dan produk Sehingga Indonesia berhasil mengatasi guncangan logam telah mencapai sepertiga pertumbuhan eksternal, menarik investasi, dan mendukung manufaktur selama tahun 2021-23. Sebaliknya, pertumbuhan. beberapa industri prioritas lain mengalami penurunan kinerja bila dibandingkan dengan rata-rata sebelum 2 Prospek Ekonomi Indonesia Juni 2024 pandemi COVID. Makanan dan minuman—yang Akan tetapi, akibat COVID-19, Indeks Gini perlahan- selama ini menjadi kontributor terbesar nilai tambah lahan mulai naik lagi, dan sekarang mencapai 0,36. manufaktur—mengalami perlambatan, sedangkan Dengan memperhitungkan inflasi, upah rata-rata tekstil dan pakaian menghadapi tantangan yang masih belum sepenuhnya pulih ke level pra-pandemi. semakin berat dari penurunan permintaan ekspor dan pengetatan pembatasan impor. Keempat, pertumbuhan inklusif membutuhkan mobilitas untuk menerima pekerjaan baru di Kedua, meskipun secara nasional pertumbuhan sektor dan tempat yang memiliki produktivitas tetap kuat, terdapat ruang untuk mempercepat lebih tinggi. Secara tata ruang, Indonesia merupakan konvergensi pendapatan daerah agar pertumbuhan salah satu negara dengan tingkat mobilitas terendah yang inklusif dapat dipertahankan. Kemajuan dalam di dunia, dan kecenderungan ini semakin memburuk. mengurangi ketimpangan pendapatan daerah sejak Angka migrasi antar provinsi di Indonesia hanya tahun 1990an melambat dalam satu dekade terakhir. mencapai 2,3 persen pada tahun 2023. Angka ini Selain itu, hanya ada sedikit kemajuan yang dicapai lebih rendah daripada sebelum pandemi, lebih daerah-daerah lain dalam mengejar ketertinggalan rendah daripada rata-rata global 8 persen, dan mereka dengan Jawa-Bali. Divergensi pendapatan masih jauh dari angka tertinggi yang mencapai 39 per kapita di Nusa Tenggara dibandingkan dengan persen di beberapa negara bermobilitas tertinggi di daerah-daerah lain di Indonesia telah menyebabkan dunia seperti Australia. Hal ini berkontribusi pada ketimpangan pertumbuhan di wilayah Indonesia tidak terdapatnya konvergensi kesejahteraan jangka timur. Perlambatan konvergensi investasi turut panjang antar pulau di Indonesia dalam dua dekade menyebabkan terjadinya penyebaran dan dinamika terakhir. Mobilitas yang mendukung berperan penting disparitas pertumbuhan regional, khususnya untuk menghubungkan pekerja dengan lapangan ketika dibandingkan dengan Jawa-Bali yang telah dan lokasi pekerjaan yang menawarkan pendapatan mendorong tren investasi. lebih tinggi dan standar hidup lebih baik. Ketiga, tren pasar tenaga kerja pasca pandemi Sejalan dengan upaya mengatasi dinamika ekonomi COVID menunjukkan perlambatan kemajuan yang kompleks, langkah pertumbuhan selanjutnya dalam mengurangi ketimpangan, setelah satu adalah mendorong dinamisme sektor swasta. dekade peningkatan inklusi. Antara tahun 2015- Mengatasi tantangan struktural dan memanfaatkan 19, Indonesia mencapai kemajuan penting dalam bidang pertumbuhan potensial sangat penting memastikan hasil pertumbuhan yang kuat menjadi untuk mempertahankan kemajuan yang telah dicapai lebih merata. Dalam periode ini, pertumbuhan Indonesia. Hal ini membutuhkan fokus strategis untuk semakin berpihak pada separuh jumlah penduduk meningkatkan produktivitas, memperbaiki kerangka termiskin dan mulai membalikkan tren ketimpangan peraturan, dan memastikan pertumbuhan yang yang terus meningkat pada dekade sebelumnya. inklusif. Intinya adalah peranan sektor swasta yang Di kelompok 10 persen teratas, laju pertumbuhan siap menjadi pendorong signifikan bagi ekspansi dan konsumsi turun separuhnya, tetapi naik dua kali inovasi perekonomian. Oleh karena itu, fokus harus lipat di kelompok penduduk 10 persen termiskin. bergeser pada perwujudan potensi bisnis Indonesia Pada tahun 2015, pertumbuhan di kelompok paruh dan pengembangan sektor swasta yang tangguh dan terbawah melampaui kelompok paruh teratas dinamis sebagai penggerak Indonesia menuju status untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Kuatnya negara berpenghasilan tinggi. pasar tenaga kerja, bertambahnya imbalan atas keterampilan, dan naiknya upah di semua sektor menyebabkan turunnya Indeks Gini hampir 4 poin. 3 Mewujudkan Prospek Potensi Ekonomi Bisnis Indonesia Indonesia Juni 2024 II. Mewujudkan Potensi Bisnis Indonesia Indonesia berada pada titik yang sangat penting signifikan mengurangi beban operasional usaha dalam pembangunan ekonominya, dengan dengan menerapkan pendekatan berbasis risiko. sektor swasta yang siap menjalankan peranan Terlepas dari kemajuan ini, sektor swasta Indonesia lebih besar dalam mendorong pertumbuhan masih menghadapi tantangan yang signifikan. dan inovasi. Untuk melampaui status sebagai Ketidakpastian penerapan peraturan dan korupsi negara berpenghasilan menengah, Indonesia harus masih menjadi rintangan besar yang menghambat mempercepat pertumbuhan tahunan menjadi lebih kelancaran kegiatan usaha. Hasil penilaian obyektif dari 6 persen. Artinya, Indonesia membutuhkan menunjukkan bahwa akses ke pendanaan dan biaya pertumbuhan produktivitas sebesar 3 persen—yaitu, kepatuhan terhadap peraturan menjadi kendala satu poin persentase lebih tinggi daripada rata- produktivitas yang besar. Persepsi mengenai perbaikan rata saat ini. Agar tujuan ambisius mencapai status layanan perizinan usaha dibayangi oleh bertambahnya negara berpenghasilan tinggi dapat terwujud pada waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan tahun 2045, sektor swasta dituntut untuk menjadi peraturan, sebuah tantangan yang signifikan bagi jauh lebih dinamis dan produktif. Laporan ini meneliti dunia usaha. langkah yang dibutuhkan untuk menuju transformasi tersebut dengan menganalisis dinamika sektor swasta, Tantangan pertama yang dihadapi perusahaan mengevaluasi kinerjanya saat ini, mengkaji dampak Indonesia adalah meningkatkan produktivitas dari reformasi regulasi, dan mengatasi tantangan- tenaga kerja. Kinerja perusahaan Indonesia dalam tantangan yang terus berlanjut. hal produktivitas tenaga kerja masih tertinggal dibandingkan dengan perusahaan di negara Sektor swasta Indonesia ditandai oleh banyak pembanding. Produktivitas tenaga kerja menurun perusahaan kecil namun didominasi secara dari USD 7.530 per pekerja pada tahun 2015 menjadi ekonomi oleh beberapa perusahaan besar. Sektor USD 5.336 pada tahun 2023, sebagian karena dampak swasta Indonesia sangat luas, terdapat 66 juta usaha, ekonomi pandemi COVID-19. Perusahaan Indonesia dengan 9 juta di antaranya terdaftar secara resmi. juga memiliki tingkat penjualan rata-rata dan angka Sebagian besar sektor swasta terdiri dari usaha lapangan kerja yang lebih rendah dibandingkan mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang banyak dengan Turki, Meksiko, dan India. bergerak di bidang perdagangan grosir dan ritel (54 persen), jasa akomodasi dan boga (20 persen), dan Potensi pertumbuhan mengalami penurunan industri pengolahan (14,5 persen). Di sisi lain dari akibat melemahnya input tenaga kerja, spektrum ukuran, bertahannya dominasi perusahaan- pembentukan modal manusia, dan pertumbuhan perusahaan raksasa telah memisahkan Indonesia dari produktivitas. Meskipun investasi dan tenaga kerja negara-negara pembanding seperti India, Meksiko, sebelumnya menjadi pendorong pertumbuhan, terjadi Filipina, dan Turki. Perusahaan-perusahaan raksasa penurunan pasca pandemi yang berdampak pada ini telah memainkan peranan signifikan dalam produktivitas faktor total (total factor productivity- pembangunan Indonesia, namun mulai menunjukkan TFP). Pertumbuhan TFP pada tahun 2010an hanya perlambatan dalam pertumbuhan produktivitasnya. separuh dari pertumbuhan tahun 2000an. Penurunan TFP dan modal manusia selaras dengan penurunan Sejumlah reformasi penting telah dilakukan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja (lihat untuk mendorong pembangunan sektor swasta, Prospek Ekonomi Indonesia Juni 2023 untuk informasi tetapi masih terdapat kesenjangan peraturan dan lebih lanjut). Temuan ini menandaskan pentingnya produktivitas. Indonesia telah menjalani proses meningkatkan produktivitas sektor swasta untuk transformasi sejak tahun 2015 dengan melaksanakan menciptakan lapangan pekerjaan dengan produktivitas reformasi ekonomi yang signifikan untuk meningkatkan tenaga kerja yang semakin meningkat. lingkungan usaha. Reformasi seperti Undang-undang Cipta Kerja tahun 2020 dan liberalisasi investasi telah Tantangan kedua adalah dominasi pasar oleh menghasilkan perbaikan nyata. Pembentukan sistem perusahaan besar yang menunjukkan penurunan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik pertumbuhan produktivitas. Salah satu ciri penting (Online Single Submission-OSS) telah mengharmonisasi dari sektor swasta Indonesia adalah ukuran perusahaan proses pendaftaran dan perizinan usaha, yang secara dan ketimpangan kinerja yang mencolok. Beberapa 4 Prospek Ekonomi Indonesia Juni 2024 perusahaan besar mendominasi pasar, sementara untuk menafsirkan dan menjalankan peraturan dan sebagian besar usaha tetap berukuran kecil dan mengurangi biaya kepatuhan. Sebaliknya, perusahaan kurang produktif. Dalam 31 tahun terakhir, kelompok yang lebih kecil seringkali kekurangan sumber daya 5 persen teratas perusahaan manufaktur besar terus dan keahlian untuk menavigasi lanskap peraturan mengakumulasi pangsa pendapatan yang sangat yang terus berubah sehingga berdampak pada biaya besar. Hal ini tidak menjadi masalah jika perusahaan kepatuhan yang relatif lebih tinggi. Ketidakpastian bertumbuh dengan meningkatkan produktivitasnya menyebabkan seluruh perusahaan dihadapkan sehingga memberi efek pengganda yang kuat pada dengan korupsi dan lebih membebani perusahaan perekonomian melalui lapangan pekerjaan yang lebih yang lebih kecil. baik, hubungan rantai pasokan, inovasi, dan dampak limpahan lainnya. Meningkatkan konsistensi peraturan dan mengembangkan akses ke pasar internasional Secara global, perusahaan yang lebih besar dari adalah yang utama untuk mewujudkan potensi aspek penjualan tahunannya, menghasilkan lebih sektor swasta Indonesia serta mendorong banyak lapangan pekerjaan. Namun hubungan ini pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Untuk nampak lebih lemah di Indonesia dibandingkan dengan meningkatkan konsistensi peraturan, sangat penting di negara-negara pembanding. Hal ini menunjukkan untuk membangun lingkungan peraturan yang lebih bahwa pertumbuhan penjualan perusahaan dapat diprediksi. Ini mencakup penerapan aturan besar Indonesia tidak menghasilkan peningkatan yang konsisten di seluruh daerah dan sektor untuk lapangan pekerjaan sebanyak di negara lainnya. mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan Namun, perusahaan besar Indonesia menawarkan kepercayaan dunia usaha. Sementara itu, untuk upah yang lebih tinggi daripada perusahaan yang mengembangkan Akses ke Pasar Internasional, lebih kecil, kecenderungan yang juga terjadi di kemudahan akses ke pasar global dapat meningkatkan negara pembanding. Selain itu, perusahaan besar daya saing perusahaan Indonesia dan menjadikan Indonesia memiliki inefisiensi dalam alokasi sumber perusahaan besar lebih produktif. Kebijakan yang daya, khususnya penggunaan tenaga kerja dan mengintegrasikan perusahaan lokal ke dalam rantai modal dibandingkan dengan pangsa pasar mereka. nilai dan rantai pasokan global membutuhkan Sementara pada negara pembanding, inefisiensi peningkatan teknologi, manajemen, dan produksi semacam ini tidak menonjol. yang semakin ramah lingkungan (hijau). Tantangan ketiga adalah mengatasi ketidakpastian Dengan menanggulangi inti masalah tersebut, mendasar dan bias dalam pelaksanaan peraturan. Indonesia dapat menciptakan sektor swasta Ketidakpastian menyebabkan diskresi bagi para yang lebih dinamis dan tangguh, yang mampu penegak mandat pemerintah. Diskresi berujung mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang pada suap dan korupsi, yang terus menghambat dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya. produktivitas perusahaan karena mengalihkan sumber Perjalanan menuju Indonesia yang lebih makmur daya dari investasi dan menambah beban operasional. membutuhkan upaya berkelanjutan dan komitmen Perusahaan besar memiliki kemampuan lebih baik untuk untuk melaksanakan reformasi agar manfaat mengatasi friksi ini disebabkan sumber daya keuangan pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati secara luas dan administrasi yang lebih baik. Mereka mampu oleh seluruh segmen masyarakat. mendanai tim khusus bidang hukum dan kepatuhan 5 Mewujudkan Prospek Potensi Ekonomi Bisnis Indonesia Indonesia Juni 2024 Tabel 1: Indikator-indikator Makroekonomi Terpilih 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Aktual Proyeksi WB Pertumbuhan PDB Riil dan Inflasi, persen perubahan year-on-year PDB Riil 5.0 -2.1 3.7 5.3 5.0 5.0 5.1 5.1 Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2.8 2.0 1.6 4.1 3.7 3.0 2.9 2.9 (rata-rata, %) Neraca Keuangan Publik, Pemerintah Pusat, persen PDB Pendapatan 12.4 10.7 11.8 13.5 13.3 12.9 13.1 13.2 di antaranya Pendapatan Pajak 9.8 8.3 9.1 10.4 10.3 10.5 10.7 10.8 Belanja 14.6 16.8 16.4 15.8 14.9 15.4 15.6 15.6 Keseimbangan Primer -0.5 -4.1 -2.5 -0.4 0.4 -0.2 -0.1 0.0 Keseimbangan Fiskal -2.2 -6.1 -4.6 -2.4 -1.7 -2.5 -2.5 -2.4 Utang Pemerintah Pusat 30.2 39.3 40.7 39.5 39.0 39.0 39.1 38.9 Neraca Pembayaran, persen PDB kecuali dinyatakan sebaliknya Keseimbangan Transaksi Berjalan -2.7 -0.4 0.3 1.0 -0.1 -0.9 -1.4 -1.6 Penanaman Modal Asing Netto 1.8 1.3 1.5 1.4 1.1 1.3 1.4 1.5 Cadangan Devisa Bruto (bulan, impor 7.6 10.2 8.0 6.0 6.5 6.8 6.6 6.4 barang dan jasa) 6 Supported by funding from the Australian Government through the Australia-World Bank Indonesia Partnership (ABIP) program