96379 Proyek Mutu Pendidikan Tenaga Kesehatan Indonesia April 7, 2012 Meningkatkan standar pendidikan para calon tenaga kesehatan Ikhtisar Dalam 25 tahun terakhit, Indonesia telah berhasil memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang membawa perbaikan signifikan dalam beberapa capaian kesehatan. Akan tetapi, beberapa indikator kesehatan masih terlihat rendah, menandakan bahwa masih perlunya perbaikan mutu tenaga kesehatan. Proyek Mutu Pendidikan Tenaga Kesehatan akan membantu mencapai hasil-hasil penting di sektor kesehatan Indonesia dengan memastikan pelayanan kesehatan yang lebih bernilai dengan meningkatkan kualitas tenaga penyedia pelayanan kesehatan: dokter, dokter gigi, perawat, dan bidan. Untuk mencapai hal tersebut proyek ini akan memperkuat institusi-institusi akreditasi dan sertifikasi yang akan meningkatkan kualitas pendidikan dari tenaga-tenaga profesional yang bersangkutan. Tantangan MULTIMEDIA Setiap tahunnya sekitar 5.000 dokter, 1.350 dokter gigi, 34.000 perawat and 10.000 bidan lulus dari 70 sekolah kedokteran, 23 sekolah kedokteran gigi, hampir 600 sekolah kebidanan dan lebih dari 500 sekolah perawat; semua termasuk dalam kategori institusi-institusi pendidikan tinggi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Mutu sebagian besar sekolah masih perlu ditingkatkan, terutama institusi swasta yang masih baru. Hal ini tercermin dari rendahnya mutu pelayanan yang diberikan oleh sebagian besar dokter, bidan, dan perawat di Indonesia. Reformasi sistem tenaga kesehatan yang sudah mulai dijalankan Capaian lainnya memberikan dasar bagi perbaikan pendidikan tenaga kesehatan namun implementasi dari reformasi ini baru saja dimulai. Pendekatan Komponen 1: Memperkuat kebijakan dan prosedur 22 akreditasi sekolah. pusat pengujian telah didirikan Komponen ini membantu pemerintah mengembangkan di berbagai lokasi di Indonesia sistem akreditasi yang valid, transparan, kredibel, dan dapat bersaing secara internasional untuk pendidikan kedokteran, kedokteran gigi, keperawatan, dan kebidanan. INFORMASI LEBIH LANJUT Komponen 2: Sertifikasi tenaga kesehatan menggunakan Health Professional Education ujian nasional berbasis kompetensi Quality Project Proyek ini mendukung penguatan pengujian berbasis Artikel: Setelah berhasil kompetensi dari dokter, dokter gigi, perawat, dan bidan tingkatkan kuantitas pelayanan dengan: (i) mendirikan instansi ujian kompetensi nasional kesehatan, Indonesia makin independen; (ii) memperbaiki metodologi dan manajemen tingkatkan kualitas pengujian; dan (iii) mengembangkan sistem jaringan bank Bank Dunia dan Kesehatan di soal. Indonesia Komponen 3: Paket bantuan keuangan berbasis hasil untuk sekolah-sekolah kedokteran Berdasarkan sistem akreditasi dan sertifikasi di atas, proyek ini telah mengalokasikan paket-paket bantuan keuangan untuk beberapa sekolah kedokteran terpilih agar mereka memenuhi standar-stndar akreditasi. Lokasi Proyek Proyek ini telah menjalankan kerjasama dengan 42 universitas di seluruh Indonesia. Capaian Proyek ini disetujui pada November 2009 dan direncanakan akan berakhir pada Desember 2012. Beberapa capaian hingga saat ini mencakup: Keterlibatan asosiasi profesi tenaga kesehatan dalam mengembangkan kerangkakerja mutu pendidikan tenaga kesehatan telah membawa setidaknya dua manfaat: meningkatkan kapasitas organisasi tersebut, dan meningkatkan hubungan dan komunikasi antar profesi serta dengan pemerintah. Rancangan besar pendidikan untuk tiap-tiap profesi tenaga kesehatan dalam proyek ini telah selesai dibuat. Konsep pendidikan antar profesi telah dibahas dan akan diperkuat melalui proyek ini. 22 pusat pengujian berbasis computer telah tersedia di berbagai daerah di Indonesia dengan dukungan proyek ini. Pusat pengujian ini akan ditambah jumlahnya, dan jumlah workstation yang sekarang tersedia jumlahnya dua kali lipat dari rencana awal berkat sumbangan dari lembaga pendidikan yang terlibat. Kontribusi Bank Dunia International Bank for Reconstruction and Development mengalokasikan US$74.972 juta untuk proyek ini. Mitra Bank Dunia bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional serta Kementerian Kesehatan untuk menjalankan proyek ini. Pemangku kepentingan lain yang telah terlibat adalah organisasi tenaga kesehatan profesional, Asosiasi Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan, Badan Akreditasi Nasional untuk Pendidikan Tinggi, Dewan Kedokteran Indonesia, Dewan Tenaga Kesehatan Indonesia. Pekembangan ke depan Telah ada ketertarikan dari profesi-profesi lain untuk mereplikasi sistem akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi berbasis kompetensi yang sekarang tengah dilakukan oleh proyek ini.